PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKERIN
Pelaksanaaan
Prakerin sebagai perwujudan dan kebijaksanaan sekolah sebagai wawasan tambahan
bagi murid-murid untuk mengenal dunia kerja. Upaya ini dilaksanakan dalam upaya
peningkatan mutu tamatan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan
relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja oleh industri.
Harapan utama dari penyelenggaraan Prakerin di samping peningkatan profesional
siswa, juga kepemilikan etos kerja yang meliputi kemampuan kerja, motivasi
kerja, inisiatif, kreatifitas, hasil kerja, disiplin waktu, dan kerajinan dalam
bekerja.
B. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan
diadakannya Prakerin yaitu:
1. Menambah
wawasan siswa dalam mengenal dunia kerja
2. Peningkatan
mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
3. Siswa
mempunyai rasa etos bekerja
4. Siswa
dapat belajar serta menambah ilmu dalam bekerja
5. Mencapai
tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja oleh
industri
BAB II
ISI LAPORAN
A.
PROFIL
BENGKEL
-
SEJARAH
Bengkel
Mobil Barokah beralamat di Dukuh, Karanglo, Tawangmangu ini didirikan oleh pak
Sularno sekitar tahun 90`an. Beliau memulai usaha bengkel ini melalui banyak
proses. Mulai mencari modal dari kondektur, sopir bus dan lain-lain. Bengkel
pun didirikan dimulai dengan alat-alat seadanya dikarenakan modalnya yang masih
kurang. Lama-kelamaan bengkel ini didirikan, alat-alatnya semakin komplit dan
mulai diangkatnya karyawan bengkel tersebut.
-
BIDANG USAHA
Bengkel
ini ahli dalam bidang mobil bensin karena pemilik bengkel yang lebih suka
memperbaiki mobil bensin. Meskipun mobil diesel juga bisa, tapi jarang ada
pemilik mobil diesel yang datang untuk diperbaiki. Mobil-mobil yang diperbaiki
disini merupakan mobil angkutan maupun
pribadi. Sehingga mobil-mobil yang sudah terpasang ECU/injeksi tidak bisa
diperbaiki disini.
-
PERALATAN DAN TENAGA KERJA YANG ADA
Peralatan
di Bengkel Mobil Barokah ini sudah komplit. Alat-alatnya meliputi: tang, obeng,
kunci pas ,kunci ring, kunci sok, kunci momen, feeler gauge, palu, grip,
dongkrak, kunci roda, kompresor, gerenda, solder, bor listrik dll. Selain
tercukupnya alat di bengkel ini, juga ada satu karyawan yang membantu pemilik
bengkel dalam memperbaiki mobil. Karyawan tersebut belum cukup lama bekerja
disitu dikarenakan dia baru lulus sekolah di SMK. Meskipun begitu, ketrampilan
dia dalam bekerja sudah mahir seperti layaknya karyawan seperti biasa.
B.
KEGIATAN
PRAKERIN DI DU/DI
-
JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA
PRAKERIN
SISTEM PENGEREMAN
Sistem rem berfungsi
untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat
memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
Sistem rem hidrolik,dasar kerja
pengereman:
Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan
gaya gesek
Tenaga gerak putaran roda diubah
oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke
udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem
yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama
roda sehingga menghasilkan gesekan
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga
kendaraan dapat berhenti.
Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Rem kaki, digunakan untuk
mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki
dibedakan lagi menjadi:
- Rem hidrolik
- Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan
pada truk dan kendaraan berat.
Rem hidrolik
Rem hidrolik
paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme
kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada:
Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.
Master silinder
Master
silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik
minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan
pada rem (pada model rem piringan).
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik
(return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di
ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi,
tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan
pegas outlet untuk membuka katup.
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada
posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas
pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston
kembali, piston cup mengerut dan memungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling
piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup- masuk ke
silinder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikkan
tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke
master silinder.
Boster rem
Boster rem
termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga
penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo(servo brake). Boter rem ada
yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang
dipasang terpisah.
memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan
kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja boster
rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup,
sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar, adanya perbedaan tekan antara
bagian depan dan belakang bagian piston mengakibatkan torak terdorong ke depan.
Lihat gambar:
Bagian depan
piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak
pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan
berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama
pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi
semula.
Katup pengimbang
Bila mobil
mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh
karena itu, pengereman roda depan harus lebih besar karena beban di depan lebih besar daripada
di belakang.
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini
bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda
belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada
daya pengereman roda depan.
model katup pengimbang
penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar 3.33 di atas).
Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu
rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama
roda.
Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan :
Yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan
kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.
1) Backing plate
Backing plate
dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang.
Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu
pada backing plate.
2) Silinder roda
Silinder roda
yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk
dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap
unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a)
Model double
piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah.
b)
Model single
piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah.
3) Sepatu rem dan kanvas
Kanvas
terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk
kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil).
Lihat :
4) Tromol rem
Tromol rem
yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat
dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling
bersentuhan.
Memperlihatkan salah satu tipe tromol rem yang disebut tipe
leading-trailling shoe.
Pada tromol
rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas
sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong
sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
Bila tromol
rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak,
sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan)
dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut
leading shoe.
Sebaliknya
sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling
shoe. Bila tromol berputer ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe
berubah menjadi trailling shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya
tetap menekan dengan gaya pengereman sama.
5) Rem model cakram
Rem cakram
(disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit
cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya
gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari
piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara
skema pada :
dan contoh konstruksinya diperlihakan pada gambar di bawah ini:
Secara
umun mekanisme pengereman adalah sama baik, misal pada jenis kijang, panther,
suzuki, mitsubishi. Hannya yg membedakan ukuran dan bentuk. Kalau dari proses
terjadinya pengereman semua hampir sama. Kecuali rem tersebut sudah menggunakan
tekanan angin atau air brake system.
mari kita
analisa kerusakan dini pada rem dan kenali lebih jauh penyebabnya. Yang akan
kita cek adalah rem menggunakan sistem vacuum.
1. Pedal rem
terasa lebih dalam saat diinjak.
Beberapa
penyebabnya adalah :
a. Kampas rem
telah aus atau bahkan habis, tindakan yang harus kita lakukan adalah buka roda,
cek kampas rem. Bila masih dalam kondisi baik cukup lakukan penyetelan. Namun
jika sudah tipis lakukan penggantian.
b. terdapat angin
dalam sistim rem anda. Yaitu angin atau udara yang terdapat didalam
selang-selang rem anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah membuang udara
tersebut melalui lubang baut nepel yang pada tiap master silinder bawah atau
tisp-tiap roda.
2. Pedal rem
diinjak terasa keras (membantu).
Beberapa
penyebabnya adalah :
a.Terdapat
kerusakan pada sistim vacuumnya. Bisa pada pompa vacuum atau pada jenis
tertentu tidak menggunakan pompa vacuum, tapi vacuum diambil atau bersumber
dari intake manifold. Atau bisa jadi terjadi kebocoran pada tank dan
selang-selang vacuum.
b.Piston rem bawah
( piston brake cylinder ) kotor atau berkarat hingga macet, yaitu yang berada
pada tiap roda dan berfungsi menggerakan kampas rem. Jika piston tersebut macet
maka rem akan keras dan lebih bahaya lagi rem jdi tidak berfungsi dengan
normal.
Jika
terdapat gejala-gejala seperti diatas dan anda tidak dapat menservis sendiri,
segera bawa ke dealer atau bengkel terdekat. Sebab kerusakan pada sistim
pengereman akan sangat berbahaya bagi pengendara bahkan juga orang
disekitarnya.
1. Handel Rem terasa
kenyal
• Perangkat
rem kemasukan angin palsu atau masuk angin sehingga harus di bleeding
• Ada kebocoran pada sil piston
• Kampas rem terendam air
• Sil piston kaliper robek/rusak
• Kaliper kotor
• Volume cairan rem kurang
• Saluran cairan rem tersumbat
• Cakram/piringan rem bergelombang
• Sil piston rusak/tidak kenyal lagi
• O-ring master silinder rusak/mengeras
• Master silinder kotor
2. Handel Rem terasa keras
• Piston kaliper rem macet
• Piston master rem macet
• Selang tersumbat
3. Rem cakram tidak
kembali ke posisi semula
• Kaliper kotor
• Poros geser pada kaliper berkarat
• Gangguan pada master rem
• Selang rem terjepit atau tersumbat
• Silinder kaliper berkarat/kotor
Cara Memperbaiki Rem Mobil
Rem cakram terdiri dari piringan cakram
baja terbuka dan unit kampas untuk menjepit cakram, sehingga putaran roda
berhenti. Sistem pengeremannya menggunakan sistem hidrolik/minyak. Rem cakram
memiliki keunggulan pada sistem pengereman yang lebih pakem dibandingkan model
tromol. Akan tetapi banyak juga kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem
pengereman hidrolik, salah satunya yang disebabkan masuk angin (angin masuk ke
dalam selang).
Beberapa kasus rem macet atau blong
yang terjadi pada rem cakram:
1. Rem yang macet saat berputar disebabkan karena posisi
pad/kampas rem yang tidak rata menyentuh piringan/miring. Untuk rem yang
nyeplos atau tidak berfungsi ini bisa disebabkan karena terjadi kebocoran pada
selang penghantar minyak dari master rem ke kaliper (tempat kapas rem) untuk
mengatasinya bisa mengganti selang rem dan juga seal/karet pada master rem dan
kaliper.
2. Sementara angin yang masuk ke dalam
sistem pengereman bisa juga membuat rem cakram tidak pakem lagi. Untuk
mengatasi hal ini, cek minyak rem pastikan penuh sampai batas maksimal, kemudian
kocok-kocok handle rem dan tahan, buka napel yang ada di kaliper, setelah angin
keluar, kencangkan kembali napel. Ulangi terus sampai angin hilang dan rem
kembali normal.
3.
Apabila minyak rem berkurang, bisa disebabkan karena kampas rem sudah mulai
habis/tipis, sehingga piston pada kaliper terdorong dan minyak rem terdorong ke
bagian kaliper. Jangan langsung mengisi minyak rem yang berkurang dari batas
maksimal indikator pada master rem.
Karena setelah kampas rem diganti dengan yang baru,
maka piston akan terdorong lagi ke dalam kaliper dan minyak rem kembali naik.
Jika minyak rem terlalu penuh maka akan meluap. Hal seperti ini juga bisa
menyebabkan rem macet.
4. Rem
cakram membutuhkan perawatan berkala sehingga fungsinya dapat optimal.
Karena posisinya terbuka, maka debu dan kotoran dengan mudah menempel pada rem
cakram. Perawatan berkala dilakukan dengan menyemprotkan pembersih cakram (disc
cleaner).
5.
Permukaan piringan cakram dan kanvas rem bisa saja menjadi tidak rata. Karena
kuatnya gesekan yang terjadi, maka permukaan piringan cakram dan kanvas rem
menjadi tipis. Karena permukaan kanvas rem yang tipis tersebut maka dapat
terjadi bunyi berdecit ketika pengereman, dan apabila hal itu terjadi,
sebaiknya segera ganti kanvas rem.
6. Perawatan bisa dilakukan dengan
mengampelas atau membubut kanvas rem dan piringan cakram supaya permukaannya
tetap rata, tergantung kondisinya. Akan tetapi, jika kondisinya sudah tipis,
maka akan lebih baik untuk menggantinya. Piringan cakram yang terlalu tipis bisa
menyebabkan retak-retak atau bahkan pecah ketika digunakan.
7. Minyak rem memiliki batas waktu
pemakaiannya. Seiring waktu minyak rem akan mengalami penurunan fungsinya.
Molekul-molekul dan aditifnya mengalami kerusakan. Maka, penggantian berkala
perlu dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah minyak remnya. Jika
jumlahnya mulai berkurang, segera isi sehingga jumlahnya cukup.
Rem tromol adalah pengereman yang dilakukan dengan
cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum)
sehingga menghasilkan gesekan dan membuat kendaraan dapat berhenti.
Beberapa kasus
rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:
1. Kanvas rem lengket bisa disebabkan karena air, termasuk air hujan yang
menggenang di jalan atau air dari steam saat mobil dicuci masuk ke dalam
tromol rem. Rem macet bisa dirasakan saat tuas rem tangan dilepaskan, hingga
mobil maju atau mundur mobil terasa berat. Bahkan dalam kondisi ekstrim, roda
tidak akan berputar sama sekali dan bila dipaksakan akan mengeluarkan asap dan
bau kampas rem terbakar.
2. Langkah pertama atau yang paling sederhana untuk
mengatasi ini adalah dengan memaksa maju atau mundur mobil dengan
perlahan-lahan lepas pedal kopling dan injak pedal gas. Lakukan cara ini
beberapa kali dengan maju atau mundur Bila kanvas tidak melekat kuat di tromol,
maka akan dengan mudah dipisahkan. Tanda-tanda kanvas sudah lepas adalah suara
keras seperti benda jatuh.
3. Namun, bila cara itu tidak berhasil, segera
dongkrak roda belakang dan lepaskan roda. Setelah itu pukul keras-keras tromol
dengan palu, hal itu dimaksudkan agar kanvas rem bisa lepas dari lengket.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah
siswa melakukan prakerin selama di 3 bulan di DU/DI, siswa dapat wawasan akan
dunia kerja yang berkembang saat ini. Dengan adanya wawasan tersebut,
mengembangkan sikap kerja dan semangat untuk lebih giat lagi menempuh kegiatan
belajar. Selain itu, siswa juga mendapatkan pengalaman kerja,
skill/ketrampilan, sikap disiplin bekerja dan lain sebagainya. Dengan adanya
program prakerin seperti ini, pendidikan tidak hanya berlangsung secara teori
melainkan disertai banyak praktek yang dapat melatih ketrampilan untuk bekerja.
Dengan adanya program prakerin ini juga dapat melatih karakter siswa untuk
bersikap dengan baik seperti pekerja pada umumnya. Dengan adanya pengetahuan
lebih di DU/DI, dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar di SMK terutama
materi mata pelajaran kejuruan.
B. SARAN
1. Kepada
Sekolah
Saat prakerin
berlangsung, banyak hal-hal yang tidak diketahui pihak sekolah tentang siswa di
DU/DI. Padahal ada beberapa siswa yang tidak menaati tata tertib selama
prakerin dikarenakan tak ada pengawasan langsung dari pihak sekolah. Hal yang
paling sering dilanggar siswa selama prakerin yaitu membolos. Banyak alasan
yang diungkapkan untuk bisa membolos. Hal tersebut dikarenakan malasnya siswa
untuk melaksanakan prakerin karena kegiatannya yang selalu padat. Selain itu,
ada juga yang masuk prakerin tapi cuma bermalas-malasan saja. Kunjungan guru
pembimbing selama sebulan sekali dinilai kurang efektif karena pemantauannya
yang dinilai cukup lama. Selain itu, ada juga guru pembimbing yang terlambat
dalam melakukan pemantuan. Dengan adanya kegiatan prakerin, kegiatan pemantauan
siswa perlu ditingkatkan karena siswa tidak selalu menaati tata tertib dari
sekolah meskipun telah ada sanksi yang sudah tegas akan larangan tersebut.
Jadi, pengawasan siswa selama prakerin seharusnya lebih ditingkatkan agar nama
baik sekolah tetap terjaga dan ada kesan yang baik dari masyarakat luar
terhadap sekolah yang melaksanakan prakerin.
2. Kepada
DU/DI
Meskipun terkadang
DU/DI melakukan pengarahan terhadap siswa, tapi ada juga DU/DI yang tidak
memperhatikan kelakuan siswa selama prakerin. Ada yang bersikap acuh dengan
siswa yang prakerin. Tak ada masukan/pengarahan bagi siswanya menyebabkan siswa
kurang mengerti cara bekerja yang baik dan sewajarnya. Seperti saat mengenndorkan
tierod tak ada pengarahan dari pihak bengkel yang mengakibatkan kerusakan.
Selain itu ada juga alat-alat bengkel yang namanya menggunakan bahasa bengkel
sehingga membuat siswa bingung untuk mengambilkan alat tersebut ketika disuruh
mengambilkan. Maka dari itu meskipun siswa telah mendapatkan pengarahan dari
pihak sekolah akan pengetahuan bengkel. Namun pengarahan tersebut tak cukup
untuk diterapkan di dunia bengkel karena pengarahannya yang masih kurang.
Sehingga pengarahan dari dari pihak DU/DI sangat diperlukan agar siswa dapat
belajar serta menerapkannya sesuai aturannya agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan kerusakan atau sebagainya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN