Senin, 09 September 2013

contoh laporan prakerin


PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG PRAKERIN
Pelaksanaaan Prakerin sebagai perwujudan dan kebijaksanaan sekolah sebagai wawasan tambahan bagi murid-murid untuk mengenal dunia kerja. Upaya ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan mutu tamatan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja oleh industri. Harapan utama dari penyelenggaraan Prakerin di samping peningkatan profesional siswa, juga kepemilikan etos kerja yang meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatifitas, hasil kerja, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
B.   TUJUAN PRAKERIN
Tujuan diadakannya Prakerin yaitu:
1.      Menambah wawasan siswa dalam mengenal dunia kerja
2.      Peningkatan mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
3.      Siswa mempunyai rasa etos bekerja
4.      Siswa dapat belajar serta menambah ilmu dalam bekerja
5.      Mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja oleh industri





BAB II
ISI LAPORAN

A.    PROFIL BENGKEL
-         SEJARAH
Bengkel Mobil Barokah beralamat di Dukuh, Karanglo, Tawangmangu ini didirikan oleh pak Sularno sekitar tahun 90`an. Beliau memulai usaha bengkel ini melalui banyak proses. Mulai mencari modal dari kondektur, sopir bus dan lain-lain. Bengkel pun didirikan dimulai dengan alat-alat seadanya dikarenakan modalnya yang masih kurang. Lama-kelamaan bengkel ini didirikan, alat-alatnya semakin komplit dan mulai diangkatnya karyawan bengkel tersebut.

-          BIDANG USAHA
Bengkel ini ahli dalam bidang mobil bensin karena pemilik bengkel yang lebih suka memperbaiki mobil bensin. Meskipun mobil diesel juga bisa, tapi jarang ada pemilik mobil diesel yang datang untuk diperbaiki. Mobil-mobil yang diperbaiki disini merupakan  mobil angkutan maupun pribadi. Sehingga mobil-mobil yang sudah terpasang ECU/injeksi tidak bisa diperbaiki disini.

-          PERALATAN DAN TENAGA KERJA YANG ADA
Peralatan di Bengkel Mobil Barokah ini sudah komplit. Alat-alatnya meliputi: tang, obeng, kunci pas ,kunci ring, kunci sok, kunci momen, feeler gauge, palu, grip, dongkrak, kunci roda, kompresor, gerenda, solder, bor listrik dll. Selain tercukupnya alat di bengkel ini, juga ada satu karyawan yang membantu pemilik bengkel dalam memperbaiki mobil. Karyawan tersebut belum cukup lama bekerja disitu dikarenakan dia baru lulus sekolah di SMK. Meskipun begitu, ketrampilan dia dalam bekerja sudah mahir seperti layaknya karyawan seperti biasa.




B.     KEGIATAN PRAKERIN DI DU/DI
-          JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA PRAKERIN
SISTEM PENGEREMAN
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
Sistem rem hidrolik,dasar kerja pengereman:
3
Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek
3
Tenaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan
3
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga
gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti. 
Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a)
Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi:
  - Rem hidrolik
  - Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat.
Rem hidrolik
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada:

3
 Ini merupakan penggambaran secara sederhana dari  yang ditunjukkan pada gambar 3.33 di muka.
Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
 3
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.
 3 
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan memungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup- masuk ke silinder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikkan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.
Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo(servo brake). Boter rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
3
memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja boster rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar, adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang bagian piston mengakibatkan torak terdorong ke depan.
Lihat gambar:
3
Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master silinder.  Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula. 
Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus lebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang.
Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut
katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
3

model katup pengimbang
penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar 3.33 di atas).

Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda.
Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan :
3
Yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem.
1) Backing plate 
3
Backing plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.
2) Silinder roda
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk
dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silind
er. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu:
a)      Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah.
b)      Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah.
3) Sepatu rem dan kanvas
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk
kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil).
Lihat :
3


4) Tromol rem
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat
dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
3
Memperlihatkan salah satu tipe tromol rem yang disebut tipe leading-trailling shoe.
Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah.
Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak,
sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan)
dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret
searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut
leading shoe. 
Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling shoe. Bila tromol berputer ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama.
5) Rem model cakram
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang
dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada
:
3
dan contoh konstruksinya diperlihakan pada gambar di bawah ini:
3

Secara umun mekanisme pengereman adalah sama baik, misal pada jenis kijang, panther, suzuki, mitsubishi. Hannya yg membedakan ukuran dan bentuk. Kalau dari proses terjadinya pengereman semua hampir sama. Kecuali rem tersebut sudah menggunakan tekanan angin atau air brake system.
mari kita analisa kerusakan dini pada rem dan kenali lebih jauh penyebabnya. Yang akan kita cek adalah rem menggunakan sistem vacuum.
1. Pedal rem terasa lebih dalam saat diinjak.
Beberapa penyebabnya adalah :
a. Kampas rem telah aus atau bahkan habis, tindakan yang harus kita lakukan adalah buka roda, cek kampas rem. Bila masih dalam kondisi baik cukup lakukan penyetelan. Namun jika sudah tipis lakukan penggantian.
b. terdapat angin dalam sistim rem anda. Yaitu angin atau udara yang terdapat didalam selang-selang rem anda. Langkah yang perlu dilakukan adalah membuang udara tersebut melalui lubang baut nepel yang pada tiap master silinder bawah atau tisp-tiap roda.
2. Pedal rem diinjak terasa keras (membantu).
Beberapa penyebabnya adalah :
a.Terdapat kerusakan pada sistim vacuumnya. Bisa pada pompa vacuum atau pada jenis tertentu tidak menggunakan pompa vacuum, tapi vacuum diambil atau bersumber dari intake manifold. Atau bisa jadi terjadi kebocoran pada tank dan selang-selang vacuum.
b.Piston rem bawah ( piston brake cylinder ) kotor atau berkarat hingga macet, yaitu yang berada pada tiap roda dan berfungsi menggerakan kampas rem. Jika piston tersebut macet maka rem akan keras dan lebih bahaya lagi rem jdi tidak berfungsi dengan normal.
Jika terdapat gejala-gejala seperti diatas dan anda tidak dapat menservis sendiri, segera bawa ke dealer atau bengkel terdekat. Sebab kerusakan pada sistim pengereman akan sangat berbahaya bagi pengendara bahkan juga orang disekitarnya.
1. Handel Rem terasa kenyal
Perangkat rem kemasukan angin palsu atau masuk angin sehingga harus di bleeding
• Ada kebocoran pada sil piston
• Kampas rem terendam air
• Sil piston kaliper robek/rusak
• Kaliper kotor
• Volume cairan rem kurang
• Saluran cairan rem tersumbat
• Cakram/piringan rem bergelombang
• Sil piston rusak/tidak kenyal lagi
• O-ring master silinder rusak/mengeras
• Master silinder kotor

2. Handel Rem terasa keras
• Piston kaliper rem macet
• Piston master rem macet
• Selang tersumbat

3. Rem cakram tidak kembali ke posisi semula
• Kaliper kotor
• Poros geser pada kaliper berkarat
• Gangguan pada master rem
• Selang rem terjepit atau tersumbat
• Silinder kaliper berkarat/kotor

Cara Memperbaiki Rem Mobil
  • Rem Cakram
Rem cakram terdiri dari piringan cakram baja terbuka dan unit kampas untuk menjepit cakram, sehingga putaran roda berhenti. Sistem pengeremannya menggunakan sistem hidrolik/minyak. Rem cakram memiliki keunggulan pada sistem pengereman yang lebih pakem dibandingkan model tromol. Akan tetapi banyak juga kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem pengereman hidrolik, salah satunya yang disebabkan masuk angin (angin masuk ke dalam selang).
Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:

1. Rem yang macet saat berputar disebabkan karena posisi pad/kampas rem yang tidak rata menyentuh piringan/miring. Untuk rem yang nyeplos atau tidak berfungsi ini bisa disebabkan karena terjadi kebocoran pada selang penghantar minyak dari master rem ke kaliper (tempat kapas rem) untuk mengatasinya bisa mengganti selang rem dan juga seal/karet pada master rem dan kaliper.
2. Sementara angin yang masuk ke dalam sistem pengereman bisa juga membuat rem cakram tidak pakem lagi. Untuk mengatasi hal ini, cek minyak rem pastikan penuh sampai batas maksimal, kemudian kocok-kocok handle rem dan tahan, buka napel yang ada di kaliper, setelah angin keluar, kencangkan kembali napel. Ulangi terus sampai angin hilang dan rem kembali normal.
 3. Apabila minyak rem berkurang, bisa disebabkan karena kampas rem sudah mulai habis/tipis, sehingga piston pada kaliper terdorong dan minyak rem terdorong ke bagian kaliper. Jangan langsung mengisi minyak rem yang berkurang dari batas maksimal indikator pada master rem.

Karena setelah kampas rem diganti dengan yang baru, maka piston akan terdorong lagi ke dalam kaliper dan minyak rem kembali naik. Jika minyak rem terlalu penuh maka akan meluap. Hal seperti ini juga bisa menyebabkan rem macet.
 4. Rem cakram membutuhkan perawatan berkala sehingga fungsinya dapat optimal. Karena posisinya terbuka, maka debu dan kotoran dengan mudah menempel pada rem cakram. Perawatan berkala dilakukan dengan menyemprotkan pembersih cakram (disc cleaner).
 5. Permukaan piringan cakram dan kanvas rem bisa saja menjadi tidak rata. Karena kuatnya gesekan yang terjadi, maka permukaan piringan cakram dan kanvas rem menjadi tipis. Karena permukaan kanvas rem yang tipis tersebut maka dapat terjadi bunyi berdecit ketika pengereman, dan apabila hal itu terjadi, sebaiknya segera ganti kanvas rem.
6. Perawatan bisa dilakukan dengan mengampelas atau membubut kanvas rem dan piringan cakram supaya permukaannya tetap rata, tergantung kondisinya. Akan tetapi, jika kondisinya sudah tipis, maka akan lebih baik untuk menggantinya. Piringan cakram yang terlalu tipis bisa menyebabkan retak-retak atau bahkan pecah ketika digunakan.
7. Minyak rem memiliki batas waktu pemakaiannya. Seiring waktu minyak rem akan mengalami penurunan fungsinya. Molekul-molekul dan aditifnya mengalami kerusakan. Maka, penggantian berkala perlu dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah minyak remnya. Jika jumlahnya mulai berkurang, segera isi sehingga jumlahnya cukup.
  • Rem Tromol
Rem tromol adalah pengereman yang dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) sehingga menghasilkan gesekan dan membuat kendaraan dapat berhenti.
 Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:

1. Kanvas rem lengket bisa disebabkan karena air, termasuk air hujan yang menggenang di jalan atau air dari steam saat mobil dicuci masuk ke dalam tromol rem. Rem macet bisa dirasakan saat tuas rem tangan dilepaskan, hingga mobil maju atau mundur mobil terasa berat. Bahkan dalam kondisi ekstrim, roda tidak akan berputar sama sekali dan bila dipaksakan akan mengeluarkan asap dan bau kampas rem terbakar.
2. Langkah pertama atau yang paling sederhana untuk mengatasi ini adalah dengan memaksa maju atau mundur mobil dengan perlahan-lahan lepas pedal kopling dan injak pedal gas. Lakukan cara ini beberapa kali dengan maju atau mundur Bila kanvas tidak melekat kuat di tromol, maka akan dengan mudah dipisahkan. Tanda-tanda kanvas sudah lepas adalah suara keras seperti benda jatuh.
3. Namun, bila cara itu tidak berhasil, segera dongkrak roda belakang dan lepaskan roda. Setelah itu pukul keras-keras tromol dengan palu, hal itu dimaksudkan agar kanvas rem bisa lepas dari lengket.





BAB 3
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Setelah siswa melakukan prakerin selama di 3 bulan di DU/DI, siswa dapat wawasan akan dunia kerja yang berkembang saat ini. Dengan adanya wawasan tersebut, mengembangkan sikap kerja dan semangat untuk lebih giat lagi menempuh kegiatan belajar. Selain itu, siswa juga mendapatkan pengalaman kerja, skill/ketrampilan, sikap disiplin bekerja dan lain sebagainya. Dengan adanya program prakerin seperti ini, pendidikan tidak hanya berlangsung secara teori melainkan disertai banyak praktek yang dapat melatih ketrampilan untuk bekerja. Dengan adanya program prakerin ini juga dapat melatih karakter siswa untuk bersikap dengan baik seperti pekerja pada umumnya. Dengan adanya pengetahuan lebih di DU/DI, dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar di SMK terutama materi mata pelajaran kejuruan.
B.     SARAN
1.      Kepada Sekolah
Saat prakerin berlangsung, banyak hal-hal yang tidak diketahui pihak sekolah tentang siswa di DU/DI. Padahal ada beberapa siswa yang tidak menaati tata tertib selama prakerin dikarenakan tak ada pengawasan langsung dari pihak sekolah. Hal yang paling sering dilanggar siswa selama prakerin yaitu membolos. Banyak alasan yang diungkapkan untuk bisa membolos. Hal tersebut dikarenakan malasnya siswa untuk melaksanakan prakerin karena kegiatannya yang selalu padat. Selain itu, ada juga yang masuk prakerin tapi cuma bermalas-malasan saja. Kunjungan guru pembimbing selama sebulan sekali dinilai kurang efektif karena pemantauannya yang dinilai cukup lama. Selain itu, ada juga guru pembimbing yang terlambat dalam melakukan pemantuan. Dengan adanya kegiatan prakerin, kegiatan pemantauan siswa perlu ditingkatkan karena siswa tidak selalu menaati tata tertib dari sekolah meskipun telah ada sanksi yang sudah tegas akan larangan tersebut. Jadi, pengawasan siswa selama prakerin seharusnya lebih ditingkatkan agar nama baik sekolah tetap terjaga dan ada kesan yang baik dari masyarakat luar terhadap sekolah yang melaksanakan prakerin.
2.      Kepada DU/DI
Meskipun terkadang DU/DI melakukan pengarahan terhadap siswa, tapi ada juga DU/DI yang tidak memperhatikan kelakuan siswa selama prakerin. Ada yang bersikap acuh dengan siswa yang prakerin. Tak ada masukan/pengarahan bagi siswanya menyebabkan siswa kurang mengerti cara bekerja yang baik dan sewajarnya. Seperti saat mengenndorkan tierod tak ada pengarahan dari pihak bengkel yang mengakibatkan kerusakan. Selain itu ada juga alat-alat bengkel yang namanya menggunakan bahasa bengkel sehingga membuat siswa bingung untuk mengambilkan alat tersebut ketika disuruh mengambilkan. Maka dari itu meskipun siswa telah mendapatkan pengarahan dari pihak sekolah akan pengetahuan bengkel. Namun pengarahan tersebut tak cukup untuk diterapkan di dunia bengkel karena pengarahannya yang masih kurang. Sehingga pengarahan dari dari pihak DU/DI sangat diperlukan agar siswa dapat belajar serta menerapkannya sesuai aturannya agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerusakan atau sebagainya.















LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar